Assalamualaikum, Teman-teman Emak Penulis.
Siapa yang senang naik kereta api? Cuungg, hehe. Sekarang, naik kereta api memang jadi pilihan yang oke, ya. Secara kereta zaman now sudah nyaman, aman, dan tepat waktu banget.
Saya juga suka naik kereta. Ke Semarang, Jakarta, Bandung, sudah pernah dijabanin naik kereta sendirian. Alhamdulillah di kota kecil saya tinggal, Purwodadi Kabupaten Grobogan, ada stasiun Ngrombo. Stasiun kecil cantik bersih, yang rutenya lengkap (kecuali ke arah selatan ya, Solo/Yogya, harus via stasiun Gundih).
Nah, akhir Agustus 2022 lalu, saya berkesempatan pergi ke Bandung dalam rangka acara pembekalan calon penulis Pusbuk Kemendikbud. Rute paling praktis ya naik kereta dari Purwodadi. Tapi memang hanya ada satu kereta yang melayani rute Purwodadi - Bandung, yaitu KA Harina. Karena saya berangkat Ahad, saat booking tiket seat-nya nyaris penuuh. Akhirnya, saya beli tiket pulang pergi saja. Takutnya kehabisan.
KA Harina
KA Harina ini membawa rangkaian gerbong yang lengkap. Ada kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Karena saya menyandang HNP/saraf terjepit di pinggang, saya selalu pilih kelas eksekutif untuk perjalanan jauh. Tentu saja alasannya supaya nyaman duduk selama kurleb 8 jam di kereta. *meskipun harga tiketnya bikin pengen nangis haha
September 2022. KA Harina di jalur 5 Stasiun Bandung. |
Body gerbongnya stainles steel, tampak kinclong dan gagah. |
Ini foto KA Harina yang siap berangkat di Stasiun Bandung. Untuk naik dan turun di Stasiun Bandung, saya harus melewati semacam sky bridge. Untunglah saya pakai jasa porter, jadi tinggal mengikuti. Oya, saat kedatangan, saya minta diantar ke masjid untuk subuhan. Ternyata masjidnya ada di luar, di samping area parkir. Luas, bersih, dan sejuk masjidnya.
Jalur sky bridge Stasiun Bandung. Rel ada di bawahnya. |
Arah keluar dari peron melalui skybridge. |
Saya nggak punya foto Harina yang sedang mampir di Stasiun Ngrombo, karena buru-buru. Hehe.
Dari Stasiun Ngrombo, Harina berangkat sekitar tengah malah. Lupa persisnya jam berapa. Yang jelas, sampai di Bandung pukul 5 pagian.
Kalau sekarang dengan update Gapeka 2023, jadwal KA Harina relasi Ngrombo - Bandung PP sebagai berikut:
Ngrombo - Bandung: 21.20 - 05.30
Bandung - Ngrombo 20.25 - 04.24
Harga tiket ekonomi mulai dari Rp 230.000
Harga tiket eksekutif mulai dari Rp440.000
So far, cukup nyaman sih naik Harina. Gerbongnya pakai gerbong stainless steel, jadi relatif baru, ya. Hanya saja karena kemarin full seat, jadi kurang nyaman harus duduk bersebelahan dengan orang asing. Laki-laki pula.
Seperti kereta eksekutif pada umumnya, seat 2-2 dengan fitur reclining seat, sehingga sandaran bisa diatur dan kursi juga bisa diputar.
Interior KA Harina. Sama dengan sebagian besar kelas eksekutif KAI. |
Selimut untuk penumpang kereta malam kelas eksekutif. |
Seperti ini selimutnya. Cukup lebar dan panjang untuk saya yang jangkung. Tidak terlalu tebal, kadang dapat yang wangi, kadang enggak hehe. |
Bagian kaki lega dengan tempat sandaran kaki. Yahh, seperti umumnya kelas eksekutif gitu deh. Untuk kebisingan, standar. Yang bikin berisik malah penumpang yang pakai ponsel tanpa headset, sangat mengganggu kan tengah malam, huhuu. Mana sebelumnya si Bapak itu minta tukeran seat sama saya. Menyebalkan.
Oya, sampai di stasiun Cikampek, Harina berhenti agak lama, karena lokomotifnya akan dilangsir dan putar arah ke selatan, ke arah Bandung. Kalau Cikampek lurusss terus itu arah ke Jakarta. Unik juga, yaa, rutenya. Jadi dari Surabaya - Bandung atau sebaliknya, dia lewat jalur utara, tetapi harus putar arah di Cikampek supaya bisa sampai di Bandung, hehehe.
Pulang dari Bandung, saya naik Harina lagi, karena kereta ini satu-satunya yang lewat Utara dan bisa berhenti di Stasiun Ngrombo, Kab. Grobogan.
Perjalanan kali ini saya happy, karena gerbongnya nggak ramai. Seat sebelah saya jug kosong sampai saya turun. Yeeeii wkwk.
Btw, perjalanan Harina dari Stasiun Bandung ini diiringi salam hormat dari petugas KAI yang ada di peron. So sweet dan terharu melihatnya (meskipun mungkin itulah SOP-nya, tetep sukaa lihatnya).
Sayangnya, malam itu nggak ada menu nasi goreng Parahiyangan legend di Harina. Padahal dari stasiun keberangkatan awal dan belum terlalu malam, lho. Hiks. Jadinya terpaksa saya pesan ayam kriuk dan nasi (karena nggak tertarik menu lain).
Ayam kriuk ala KAI. Rasanya standar ayam kriuk, harganyanstandar harga kuliner kereta. |
Begitulah sedikit cerita pengalaman naik KA Harina relasi (Surabaya Pasar Turi) Ngrombo Grobogan - Bandung, PP.
Semoga kapan-kapan bisa naik Harina lagi untuk kesempatan yang lebih baik. Aamiin.