Kebaya Merah: Jangan Kasih Panggung, Ah!

November 18, 2022

.


Assalamualaikum, teman-temannya Emak Penulis

Hiks. Sediih, kenapa pula tema one week one post kali ini adalah 'kebaya merah', sih? Saya kan jadi browsing tentang tema tersebut. Dan ... eng ing eng ...

Hayoo, siapa yang tahu banget soal postingan yang sempat viral itu? Selintas pernah lewat di TL sosmed saya. Tapi seperti biasa, sebagai orang yang nggak kepoan sama sesuatu yang lagi viral, saya skip dong. Saya hanya tahu ada tagar itu dan sekali dua kali muncul gambarnya di explore. Tapi ya gitu doang, saya nggak ngeh dan nggak penasaran. 

Begitu browsing kemarin, jadi tahu deh kalau itu viral dan sampai dipolisikan. Rasanya pengin bilang 'syukurin' gitu, hehe. Habisnya prihatin banget, sih. Kaum muda yang seharusnya sibuk berkarya dengan hal positif, malah melakukan hal yang nggak baik. 

Nah, yang lebih bikin meringis adalah reaksi dari netizen. Bukannya merasa risih, eh malah banyak sekali yang mencari tautan videonya. Belum lagi komen-komen yang menanggapi dengan nada lucu-lucuan atau jadi bahan bercandaan. Lah?! Sebagai ibu dari tiga anak, sekaligus seorang penulis bacaan anak plus istri seorang guru, saya terusik sih lihat yang begitu.


Jangan Kasih Panggung

Namanya p*rn*grafi memang sudah ada sejak zaman dulu, kan. Dan rasanya bakal tetap ada selama manusia masih eksis di muka bumi ini. Lalu, gimana dong? Apa yang bisa kita lakukan untuk 'memerangi' hal tersebut? 

Kalau saya, akan melakukan hal berikut.

1. Skip skip skip.

2. Klik 'tidak tertarik'.

3. Klik 'jangan tampilkan lagi'.

4. Klik/gunakan fitur 'report'. 

5. Stop! Jangan kasih panggung! Nggak perlu saya ikut membicarakan, meskipun itu dalam rangka menghujat atau apalah. Biarkan saja postingan nggak mutu gitu. Saya nggak mau turut andil 'mengabarkan' ke orang-orang, ada postingan anu lho yang nauzubillah nggilani. Buat saya, ikutan nggibahin, berarti bikin hal kayak gitu makin naik daun. Namanya manusia, kalau dikabarin kan suka jadi kepo ya, ikutan cari tahu meski sepintas. Lah, jadi nambahin jam tayangnya, dong? Amit-amit.

6. Terus menulis pesan kebaikan lewat buku-buku anak karya saya. Yap, walaupun mungkin efeknya nggak secara langsung, paling tidak saya boleh berharap, anak-anak yang masa kecilnya terpapar banyak pesan kebaikan, akan tumbuh menjadi pribadi yang tahu mana hal buruk mana hal baik. 

Semoga.

Kalau teman-teman Emak Penulis, gimana nih sikapnya andai mendapati hal berbau nganu-nganu tersebut? Sharing, yuk!





You Might Also Like

0 komentar