Menginap di Hotel Aryaduta Menteng Jakarta (Juni 2023 dan Juli 2023)

September 19, 2023

Assalamualaikum, halooow, Kawan Emak Penulis. Semoga semua sehat dan bahagia, ya. Karena bahagianya emak adalah sumber bahagia keluarga. Sepakat, kan?

Kali ini, saya mau kasih review hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat. Kebetulan, saya berkesempatan dua kali menginap di hotel bintang lima ini, alhamdulillah. Yang pertama, akhir Juni dalam rangka pertemuan penulis GLN 2023 selama 3 hari. Yang kedua, rangkaian rapat kerja berkaitan dengan model buku nonteks jenjang A-C, selama 5 hari. Masya Allah, rezeki dari menulis ini.

Langsung saja, yaa, simak ceritanya.


Hotel Tua yang Hangat

Aryaduta Menteng ini tergolong hotel senior alias cukup berumur di Jakarta. Saat browsing sebelum berangkat ke Jakarta, saya dan teman-teman excited banget karena ini hotel bintang 5! 

Lokasinya tepat di depan patung Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat. Dekat sekali dengan Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Naik taksol hanya sekitar 30 ribuan di jam sibuk. Info lengkapnya bisa gugling atau kunjungi website-nya, ya.

Begitu taksi menuju pintu masuk parkir, saya sempat terheran-heran melihat bagian luar atas gedung yang seperti ada hitam-hitam lumut gitu. Agak mencelos hati ini, hehe. Begitu juga saat turun di depan teras. Kayak yang B saja hotelnya. Yang tampak keren adalah petugasnya yang pakai jas hitam rapi. Sayang, saya dan teman-teman tidak ditawari untuk dibantu bawakan koper. 


Berfoto di lobi Aryaduta.
Difotoin mas petugas.

Saat masuk ke lobi, barulah suasana bintang limanya cukup terasa. Yah, seperti vibes hotel mewah jadul. Hangat, tenang, welcoming, dengan hiasan dan furnitur yang oldies. Lobinya cukup luas, dengan beberapa sofa besar empuk. Kami bahkan bisa bongkar oleh-oleh snack macam emak-emak lagi arisan di lobi, wkwkw.

Sayangnya, saat saya ke toilet di dekat restoran, di ruangan paling ujung, ada ... emm ... emm ... semacam baby serangga berkeliaran di tembok dekat wastafel. Tapi itu hanya di hari pertama, sih. Besok-besoknya sudah nggak ada. 


Kamar Hotel

Kesan tua juga terlihat di dalam kamar. Mebel kamarnya membuat saya terlempar ke zaman saya kecil, hehe. Lemari besar dari kayu, meja TV yang jadul, sampai tombol pengatur AC sentral yang tua. Kebetulan saya sempat mencoba 3 kamar pada kesempatan yang berbeda, pengatur AC-nya ada yang ditempel di dinding, ada yang di samping ranjang. 

Meja, laci, cermin kayu, dan ornamen dinding ala Asmat bikin nuansa oldiesnya kental.
Kamar cukup luas, bisa shalat di space kosong
atau nyelempit di samping bed.
Karpet lumayan empuk.

Oya, kamar mandinya juga oldies, tapi ada bathtub-nya, lho. Ada shower permanen, plus keran di atas bathtub. Jadi aktivitas mandi dan wudu dilakukan di dalam bathtub, hihi. Handuk besar dan cukup bersih. 
Ada hair dryer-nya meskipun jadul.

Bath tub.

Ruang Meeting

Ruangan meetingnya ada beberapa dan cukup representatif. AC dingin, perlengkapan meeting lengkap dan berfungsi baik. Sepertinya banyak dipakai instansi untuk meeting.

Ruang Meeting Kelas A saat GLN.
Ruang meeting saat rapat kerja persiapan penerjemahan buku model nonteks.

Ruang meeting saat rapat kerja penyusunan buku fiksi inklusif.

Best Part of Hotel Aryaduta 

Yang paling jempolan dari Aryaduta adalah makanannya, terutama di restorannya yang bisa menampung cukup banyak orang meskipun nggak begitu luas. 

Variasi menunya banyak, rasanya juga paling lezat dibanding hotel lain yang pernah saya datangi. Sup dan sotonya yummy: sup jagung, sup telur, soto Betawi. Ada juga tomyum yang jari favorit teman-teman. 

Dessert-nya cantik-cantik. Saya paling suka pastry-nya. Snack di saat meeting juga enak-enak, alhamdulillaah.

Aneka buah segar.

Main course masakan Indonesia dan barat.

Aneka roti, donat, pastry.

Biasanya di situ ada nasi uduk/kuning, aneka rebusan, dan aneka dessert tradisional dan modern.

Gambar berikutnya, aneka dessert dan pengganjal perut - penolak kantuk selama meeting. 😂




dan maasih banyak lagi.


Masukan untuk Aryaduta

Over all oke, hanya memang butuh pembaruan fasilitas, sih. Saya pernah dapat kamar yang pintu kamar mandinya berisik banget, kriet-kriet gitu. 

Ada kamar yang air showernya memancar terlalu ke samping, hingga setiap mandi lantainya jadi banjir, meskipun sudah ditutup gorden. Dan suara flush WC-nya kenceng banget, sampai terdengar ke kamar tetangga. Oya, ada juga kamar yang TV-nya kecil, nggak seperti kamar lainnya. 

Dan yang paling penting, mohon tingkatkan segi keamanan. Saat GLN hari terakhir, saya kehilangan jaket di sekitar area restoran. Sadarnya sudah malam dan saya langsung bertanya ke bagian restoran. Direspon oleh satpam, katanya akan dicari dan dikabari. 

Nyatanya sampai saya turun sarapan besoknya, nggak ada yang mengabari apa-apa. Saya harus tanya sendiri di front office, hanya untuk dapat kata-kata "Tidak ada, Ibu, tidak ketemu baik di restoran maupun di ruang meeting". Sudah, gitu aja. 

Dan ternyata, bukan cuma saya yang kehilangan barang. Salah satu teman saya juga kehilangan stand kamera -- dan sama, di hari terakhir dan nggak ditemukan juga. Kesel kan, ya? Memang sih, nggak seberapa nilainya, tapi hal ini bikin saya benar-benar ngekepin barang saya baik-baik saat kunjungan berikutnya. 

Semoga bisa dibenahi, ya. Tapi saya nggak kapok kok andai diundang menginap di sana lagi. ☺️








You Might Also Like

0 komentar