5 Alasan Aneh yang (Dulu) Bikin Saya Nggak Suka Nonton Drakor

Oktober 21, 2022

Assalamualaikum, annyeonghaseyo!

Uhuk, tema challenge pekan ke-3 #1week1post kali ini tentang tayangan kecintaan banyak orang, nih. Ada yang bisa nebak? Iyaak, betul! Apa lagi kalau bukan drakor alias drama Korea, ya kaan. Tepatnya: mengapa suka atau tidak suka drama Korea.

Hmm, kalau boleh jujur, nih ... saya tuh (awalnya) termasuk golongan yang nggak suka nonton drakor. Jadi kalau teman-teman sosmed pada ngobrolin drakor terbaru atau artis sono, saya nggak nyambung blas, haha. Dan karena memang nggak suka, ya saya nggak merasa sedih atau ketinggalan gegara nggak kenal. 😁

Nah, karena saya bikin postingan ini mepet detlen, jadi nggak usah berpanjang lebar, ya. Langsung aja saya mau ceritain 5 hal yang jadi alasan saya (dulu) nggak suka nonton drakor. *disclaimer: buat pecinta drakor, tolong jangan bully saya yak wkwk. 

Here we go.

5 Alasan Aneh yang (Dulu) Bikin Saya Nggak Suka Nonton Drakor

1. Nonton drakor = kurang kerjaan

Tolong jangan marah dulu, ya. Haha. Dulu saya heran, kenapa orang-orang mau 'mengorbankan' waktunya buat nontonin series yang berderet-deret episodenya. Masih punya waktu yaa di antara kerjaan dan aktivitas sehari-hari, apa nggak mending dipakai buat tidur waktu luangnya? 🤭


2. Nonton drakor = mainstream

Saya tuh orangnya nggak suka hal yang seragam, lagi nge-trend, atau sama kayak kesukaan orang lain. Ketika orang-orang pada ramai nonton drakor, berarti itu hal yang mainstream dan trendy. Jadi saya nggak mau ikutaan wkwk.


3. Nonton drakor = harus langganan TV berbayar

Ini mah alasan yang sebelas dua belas dengan tidak mampu 😂. Karena termasuk emak irit, saya nggak mau nambah beban keluarga dengan langganan Netflix dan semacamnya. Sayang ih duitnya. Dan walaupun ternyata bisa langganan patungan, saya tetap belum tertarik.


4. Takut kecanduan

Nah, ini salah satu alasan utamanya. Saya dulu pernah nonton maraton Meteor Garden. Meski bukan drakor, saya merasakan yang namanya butuuh banget mantengin layar laptop saking penasaran sama kelanjutan ceritanya. Saya kapok!


5. Malu sama suami

Alasan apa pula ini? Hihi. Maafkan. Tapi memang iya, saya malu kalau sampai suami merasa saya sedang kurang kerjaan, ikut-ikutan trend, dan kecanduan memandangi para aktornya. Mau ditaruh mana muka saya. 

Sungguh 5 alasan yang aneh, kan? Tapi nyata. 

Tapiii, itu duluu. Teman-teman perhatikan nggak judul tulisan saya ini. Ada kata 'dulu' di dalam kurung, yang artinya ... sekarang saya suka nonton drakor! Hehehehe. *ngaku deh

Kok bisa?


Gara-gara Covid

Yap. Jadi pada saat gelombang Covid varian omicron yang lalu, qadarullah saya juga ketularan. Setelah suami dan anak sulung sembuh, gantian saya yang sakit. Jadilah harus isoman sendirian di sebuah kamar. Begitu gejala mereda, saya kan tetap harus selesaikan isoman selama 10 harian. Lah, saya mulai bosaan. Lalu teringat nasihat orang-orang, harus happy agar cepat sembuh. Nonton yang seru dan menyenangkan, salah satu solusinya.

Eh, saya kok iseng cari drakor di yutub, eh ada! Waktu itu, saya coba nonton drakor jadul, Full House (dan saya diketawain anak saya, katanya itu film zaman prasejarah!). Eh, kok asyik juga, yaa. Akhirnya Full House di KBS World menemani masa-masa saya bete di kamar sendirian.

Tapi jeleknya, saya merasa kecanduan, alamaak. Akhirnya setelah drakor pertama itu tamat, saya bertekad nggak akan nge-drakor lagi.

Apakah berhasil, Bestiieee?


KBS World Andalan

Dengan malu-malu, izinkan saya ngaku: tekad saya luntur, Bestiiee. Saat saya lagi agak galau karena lagi nggak ada kerjaan nulis, saya iseng buka playlist di akun YT KBS World lagi. Eh, ada drama yang kayaknya menarik. Coba tonton, lho kok iyaa, seruu. Eh, keterusan deeh. 😂

Akhirnya, sampai tulisan ini dibuat, saya sudah menamatkan beberapa judul drakor dalam beberapa bulan. Saya hanya nonton yang sudah tamat di KBS World. Saya pilih yang temanya tentang keluarga. Ada Lovers in Bloom, My Only One, Mother of Mine, dan sekarang saya sedang nonton Sunny Again.

Mother of Mine; perjuangan para ibu,
bikin haru, gemass, sungguh
menghangatkan hati. 

Lovers in Bloom; tentang perjuangan,
keberanian, manis sekaligus seru.


Dan aaah ... saya suka! Kebanyakan aktingnya natural, alur ceritanya menggemaskan sampai mengharukan. Banyak nilai-nilai yang bisa dipetik dari drakor tersebut. Beda jauh dengan drama Indonesia alias sinetron. Favorit saya Lovers in Bloom Dan Mother of Mine!

Thanks to KBS World yang menayangkan drakor-drakor lawas yang sudah tamat. Saya jadi bisa nonton tanpa harus langganan. Saya jadi bisa nonton series bagus tanpa harus keluar biaya tambahan. 

Jadi kesimpulannya, saya suka atau nggak suka, sih? Well, dulu nggak suka karena 5 alasan di atas. Sekarang suka karena memang bagus, tapi ya nggak maniak juga. Hanya untuk mengisi waktu senggang. 

Yang pasti, satu hal yang saya jaga: jangan sampai kecanduan dan mabuk sama tampang aktornya. Jangan tanya siapa namanya, saya nggak tahu, nggak kenal, dan nggak hafal namanya. 🤭

Kalau Teman-teman suka nonton drakor juga, nggak? 







You Might Also Like

0 komentar