Juara 2 Lomba Menulis Buku Anak Kupuku Indonesia

Juli 10, 2022

Assalamualaikum, hai, hai.

Bulan Juni 2022 lalu, saya mengikuti lomba Gali Kreasi Media Edukasi: Membuat Media Ajar Melalui Card Game dan Buku Cerita Anak. Temanya pendidikan karakter. 

Lomba diselenggarakan oleh Kupuku Indonesia. Dikutip dari situs resminya, Kupuku ini semacam organisasi sekaligus gerakan yang berfokus pada pendidikan di Indonesia. Program kerjanya meliputi pendampingan sekolah mitra, media sekolah, dan seminar-seminar.

Keren, ya!

Nah, saya ikut lomba kreasi buku cerita anak, karena saya bisanya itu, hehehe. Kalau card game belum paham. 

Untuk lomba kreasi buku anak, berupa naskah picture book . Subtema yang dapat ditulis:  (1) mengenalkan budaya/kearifan lokal, (2) toleransi, dan (3) berpikir kritis.

Sangat menantang temanya. Memang zaman now, hal-hal tersebut penting untuk diajarkan pada anak. Tentunya dengan cara yang fun dan tidak menggurui.

Oya, lomba menulis ini gratis, tidak dipungut biaya sepeser pun. Hadiahnya lumayan besar. Syaratnya nggak terlalu ribet.

Makanya saya bertekad untuk ikut.


Permak Naskah Lama Jadi Naskah Baru

Di hari-hari lomba, saya 'dikepung' beberapa kesibukan. Kalau nggak salah, saya harus menyiapkan materi untuk pelatihan menulis di kota saya. Dan di hari deadline lomba, saya harus tampil di pelatihan. 

Sempat cemas, takut ketinggalan. Karena sampai dekat hari H, belum fix mau nulis apa. Hiks.

Akhirnya saya pilih fokus ke amanah dulu saja. Saya berdoa, semoga dengan menunaikan amanah ngisi pelatihan menulis dengan baik, saya Allah mudahkan dalam mengikuti lomba.

Wis, tenang hati saya.

Singkat cerita, saya kepepet. Waktu hampir habis, naskah belum juga ditulis. Untungnya, saya punya stok naskah bertema budaya/kearifan lokal. Mari pakai naskah itu saja. Hehe.

Ih, kok pakai stok naskah? Kenapa nggak nulis baru, sih?

Jangan salah.

Meskipun pakai naskah lama, saya tetap permak habis si naskah itu dulu. Bukannya langsung kirim lho. Saya baca lagi, dan diperbaiki serta disesuaikan dengan syarat lomba.

Tak hanya itu, tokoh utama cerita saya ubah jadi lebih dramatis. Dari sekadar anak perempuan yang menggemaskan dan kepoan, menjadi anak perempuan dengan keterbatasan fisik yang penuh rasa ingin tahu, bersemangat, tapi agak sembrono dan sering membuat orang dewasa kesal. 

Otomatis, alur cerita dan panduan ilustrasinya juga jadi diubah. Nah, auto jadi beda banget, kaan, naskahnya?


Jadi Juara 2!

Akhirnya, naskah selesai. Saya cukup puas dengan hasilnya -- bukan pede pasti menang di lomba menulis gratis ini, ya. 

Ini lebih ke merasa puas, karena berhasil membuat naskah lama menjadi jauh lebih keren (menurut saya, haha). Naskah terkirim. Lalu, dapat kabar kalau deadline-nya diperpanjang. 😅

Oya, naskah saya bercerita tentang anak perempuan yang harus berjalan dengan kruk,  bersikukuh ingin ikut rewang di persiapan hajatan tetangganya.

Rewang itu budaya Jawa di sekitar saya. Artinya, bantu-bantu secara sukarela ketika ada tetangga/saudara akan menyelenggarakan acara.


Lha kok alhamdulillah, ternyata dewan juri kepincut sama naskah saya. Masya Allah. Meskipun bukan jadi juara utama, jadi juara 2 dari 197 naskah itu sudah luar biasa buat saya. Apalagi, banyak juga penulis buku anak lain yang ikutan. Saya senang banget!

Alhamdulillaah.

Teman-teman punya pengalaman seru ikut lomba menulis gratis juga? Cerita di kolom komentar, yuk!




You Might Also Like

19 komentar

  1. Keren banget sih, ikutnya mepet aja bisa jadi juara yaaa... Jam terbang emang ga bohong deehh... Sukses terus ya Lia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah, pertolongan dan rezeki dari Allah, Mbak. Aamiin, makasih banyak doanya, yaa Mbak Uniek. 😍

      Hapus
  2. Wah, barakallahu mba Lia, selamat ya. Bangga banget punya teman penulis yang produktif kayak mba Lia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, aamiin, wa fiik barakallaah, Mbak Ika. Aku juga senang punya teman blogger keren kayak Mbak Ika. 😍

      Hapus
  3. Masyaallah,keren mbak Lia. Sukses trs ya mbak. Ntar klo sy punya naskah cerita anak,boleh konsul ya mbak?hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal aalamiin, doa yang sama buat Mbak Weny. Insya Allah kalau pas senggang, boleh banget. Hehe.

      Hapus
  4. wow..keren sekali, mba Lia.. juara 2 dari 197 naskah itu asli keren lhoh!! jadi pengen ikutan baca ceritanya juga nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah, Mbak. Doakan bisa jadi buku dan bisa dibaca secara luas yaa.

      Hapus
  5. Alhamdulillah.
    Tulisannya memotivasi untuk lebih banyak lagi latihan nulis.
    Kapan nih sharing2 tentang nulis buku anak mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah kalau bermanfaat, Mbak. Mudah-mudahan akan ada lagi sharing tentang nulis buku anak, ya. Kalo.tips tipis² sih suka saya bagikan di IG, hehe.

      Hapus
  6. Barokallah ya Bun. Ikut senang, tulisanmu selalu bagus pantes juri kepincut. Hadiah jutaan rupiah dapet berapa bund hahaha kepo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, makasih apresiasinya, Nyi. Tapi aku nggak dapat hadiah yang jutaannya hahaha. Doakan aja naskahnya bisa diterbitkan dan aku bisa dapat jutaan, ya. 😁

      Hapus
  7. Itulah gunanya punya stok naskah ya mbak jadi kalo waktunya mepet bisa diandalkan. Alhamdhulilah menang pulak kan. Barakallah ya mbak, terus menginspirasi ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa fiik barakallaah. Makasiih, Mbak Muna. Iya, punya bank naskah itu sangat membantu. Sayangnya nggak terlalu telaten ngisi bank naskah. *uups

      Hapus
  8. Masya Allah, kalo penulis handal itu, permak naskah lama jadi baru juga bisa sukses. Barakallah Lia, semoga makin produktif menulis buku untuk anak-anak seluruh dunia.
    Selamat yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa fiik barakallaah. Matur nuwuun, Mbak Wati. Alhamdulillaah ngepasin ada yang bisa dipermak, hihi. Aamiin ya rabbal aalamiin untuk doa indahnya.

      Hapus
  9. mbaaak liaaa keren banget atuhlah, kapan kapan boleh gak ya mbak sharing nulis di komunitas kami mbaaak

    BalasHapus
  10. Wah keren mba... Itulah yg namanya the power of kepepet. Dan meski kepepet bs juara, apalagi kalau nggak kepepet dan persiapannya lbh oke. Mantaapp...

    BalasHapus
  11. Wah, keren mba bisa juara 2...itulah yg namanya the power of kepepet. Kepepet aja bs juara 2, apalagi klo ga kepepet dan persiapannya lbh matang. Mantaapp

    BalasHapus