Buku Saya Diterjemahkan ke Bahasa Hindi!

Juli 10, 2022

 


Assalamualaikum, hai, hai.

Saya kembalii. Kali ini, saya mau berbagi cerita bahagia yang cukup mencengangkan. Mau tahu, apa mau tahu bangeet? Hehe.

Mungkin Teman-teman sudah tahu ya, saya ini seorang penulis buku anak. Eh, ada yang belum tahu? Wah, hayuk kita kenalan dulu. Saya Lia, penulis 90-an lebih judul buku anak, alhamdulillah. Bukan bermaksud somse, tapi memang begitulah kenyataannya. Soalnya, saya sudah menulis sejak 2011-an. Hehe.

Teman-teman bisa jumpai karya saya di berbagai toko buku, toko online, perpustakaan, rumah baca, sampai perpustakaan digital.  

Nah, sekarang, kembali ke berita bahagia nan bikin tercengang itu, ya. Eng, ing, eng ....


BUKU SAYA DITERJEMAHKAN KE DALAM BAHASA HINDI! Masya Allah.


Kisah si Balik Buku Aku si Penjaga Sawah

Aku si Penjaga Sawah ini adalah picture book bergenre nonfiksi naratif. Berkisah tentang sebuah (atau seorang, ya?) boneka kakek-kakek penjaga sawah, yang menjadi saksi perjalanan hidup padi di sawah. Mulai dari lahan disiapkan sampai padi dipanen. 

Ilustrasinya cantiiik banget, karya Kak Odilia Stevannie.

Buku ini lahir dari rahim workshop bertaraf internasional yang digagas oleh Room to Read dan diselenggarakan oleh ProVisi. 

Bertempat di sebuah resort di Yogyakarta sekian tahun silam, selama 3 hari saya dan penulis-penulis yang lolos audisi, ditempa untuk dapat menghasilkan sebuah naskah picture book yang baik.


Saya tergabung dalam tim Nourabooks (grup Mizan).
Ada Uni Dian Onasis, Izzah Annisa, Adya Tuti, Andina Subarja, dan alm Mbak Wikan Satriati.

Suasananya seru, tegang, mules, semangat, antusias, ambis, pokoknya campur aduk! Yang jelas sesaat setelah workshop, saya sempat menyatakan kapok! 😂 *tapi bohong, ding hihi

Naskah tersebut hadir setelah saya setor berbagai ide dan konsep awal, yang ditolak-ditolak-ditolak oleh editor dan mentor. Benar-benar bikin stres, wkwkw.

Ketika akhirnya ide tentang siklus tumbuh padi disukai, saya diminta mengubah cerita yang tadinya bergenre fiksi realis, menjadi nonfiksi naratif. Sebuah hal yang baru pertama kali saya dengar!

Well, singkat cerita.

Maksudnya, setelah saya nulis secepat kilat under high pressure, plus sambil riset beragam hal mengenai padi dan sawah, naskah awal pun selesai. 

Lalu dari puluhan naskah peserta, diaudisi lagi, mana yang akan diterbitkan oleh Room to Read. Dan naskah saya terpilih! Alhamdulillaah.


Suasana tim Noura, berusaha senyum,
meski kepala senat-senut

Setelahnya, di rumah, revisi dimulai. Setor. Revisi. Setor. Revisi ... sampai entah berapa kali, hihi. 

Oya, saya juga sempat survey ke sawah depan rumah, mengamati padi yang pas jelang panen. Survey lokasi ke sawah luar kota, untuk wawancara petani. Juga main ke penggilingan padi, untuk melihat bagaimana proses padi bisa jadi beras. Sungguh sibuk yang berfaedah.

Sampai akhirnya, naskah siap diilustrasi. Para ilustratornya juga melewati tahap audisi dan workshop. Keren, kaan.

Setelah beres, dibuatlah dummy buku. Buku tersebut diujicobakan ke anak-anak. Apakah mereka paham? Apa mereka suka? Adakah yang membingungkan? Hal-hal tersebut dijadikan bahan evaluasi.

Singkat cerita (lagi), semuanya beres. Naskah naik cetak. Lalu diluncurkan di Chiang Mai! Masya Allah.

Aku si Penjaga Sawah dan buku-buku hasil workshop disebarkan gratis ke penjuru Tanah Air. Bikin hati bergetar ...


Buku yang Bertualang ke Luar Negeri

Wow. Ketika diberi tahu, saya speechless. Beneran ini? Kayak nggak percaya gitu.

Mungkin terdengar sangat norak, ya. Nggak apa-apa. Karena memang bagi saya, ini adalah kali pertama buku saya diterbitkan di mancanegara. Meskipun di negara yang saya nggak hobi nonton filmnya, yaitu India. Namun, hal ini justru jadi pengingat buat saya, bahwa kadang kabar baik justru datang dari sesuatu yang nggak pernah kita sangka.



Tahu tidak?

Waktu ikutan audisi dan selama di workshop, saya berdoa gini: Ya Allah, semoga saya lolos audisi dan bisa menerbitkan buku dari Room to Read; saya pengiiin banget buku saya bisa tersebar luas dan dibaca oleh anak-anak yang ada di pelosok negeri.

Ketika doa itu diijabah, saya bahagia. Dan siapa sangka, Allah berikan lebih, beberapa tahun setelah buku ini terbit!

Doa saya, semoga anak-anak yang membaca buku-buku saya, di mana pun mereka berada, merasa senang. Semoga buku saya bisa menebar manfaat, berkah untuk saya dan keluarga. Aamiin.

Teman-teman bisa baca Aku si Penjaga Sawah di situs literacycloud, ya.

Happy reading!

Terima kasih sudah mampir dan membaca cerita saya ini. 







You Might Also Like

18 komentar

  1. Masyallah , luar bisa ibu perjuangan nya dalam menulis , dan alhamdulilah membuahkan hasil yaa , selamat ibu bukunya bisa menjelah ke luar negeri .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah. Terima kasih, Mbak Yeyet. :)

      Hapus
  2. Keren banget Mbak Lia. Bikin buku anak itu menantang ya, karena memilih sedikit kata tapi yang bisa "masuk" ke dunia mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasiih. Betul banget Mbak Wuri. Nulis buku anak itu menantang dan seruuu hehe.

      Hapus
  3. Bagaimana awalnya kok tertarik menulis buku anak mbak?
    Mungkin ada membuka kelas menulis buku anak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cerita soal awal mula jadi penulis buku anak, pernah saya ceritain di sini sih, Mbak.

      https://www.instagram.com/p/CeiSAsOP9PY/

      Insya Allah kapan2² saya bikin versi blogspot, deh.

      Untuk kelas menulis, coming soon insya Allah. Pantengi. Aja sosmed saya yaa hehe.

      Hapus
  4. Waaahh ... Nyenengin ya? Aku dari dulu penasaran banget gimana caranya bikin buku anak yang keren. Ternyata prosesnya juga panjang ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah menyenangkan dan melatih kesabaran, karena prosesnya memang panjang, hihi.

      Hapus
  5. Alhamdulillah Bukunya bisa melanglang buana Bu Lia. Ikutan bangga juga nih saya, walau gak ikut andil dalam pembuatan hehe. Sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaksiih, Mbak Aga. Semoga kapan² bisa kolab yaaa.

      Hapus
  6. Ma syaa Allah mbak liaaa, salah satu buku yang kubacakan juga ke anak buku ini, si orang orang sawah yang membantu petani ♥️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, seneng bangeeet. Terima kasih sdh memilih buku sayaa. Alhamdulillaah, salam untuk ananda ya Mbak. ❤️

      Hapus
  7. MasyaAllah, bukunya bagus, pantes saja diterjemahkan ke bahasa lain. Smg makin sukses Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal aalamiin, terima kasih atas doanya. Sukses juga buat Kak Rita, yaa.

      Hapus
  8. MasyaAllah... selamat teh Lia, keren euy nggak hanya di Indonesia tapi sampai India...semoga menyusul diterjemahkan ke berbagai bahasa lain ya aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal aalamiin. Terima kasiih Mbak Danii. ❤️

      Hapus
  9. MasyaAllah...keren mba. Mba Lia ikut workshop menulis buku anak kah? Saya tertarik pengen belajar juga nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mbak Sari. Iya dulu saya ikut workshop, sayangnya sekarang workshop Room to Read sedang vakum. Kalau kelas menulis buku anak sih biasanya banyak kok, saya juga sudah beberapa kali buka kelas. :)

      Hapus