Pertemuan Penulis GLN 2023: Dream Comes True

September 18, 2023


Assalamualaikum, halo, halo, Kawan Emak Penulis. Semoga sehat semua, aamiin.

Akhirnya saya punya waktu -- uhuks -- untuk nulis blog lagi. Sok sibuk, yaa, hehe. Eh tapi sejak akhir Juni - awal Agustus memang saya lagi cukup syibuk, sih. Ada saja acara ke luar kota, yang mayoritas berkaitan dengan literasi. Alhamdulillaah.

Salah satunya yaitu acara pertemuan penulis terpilih GLN 2023 di hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, akhir Juni lalu (25-28 Juni 2023). Persis sebelum Idul Adha. 


Dream Comes True 

Fyi, datang ke pertemuan GLN ini tuh saya bahagiaaaaa bangeeeet! Tuh, sampai banyak betul huruf vokalnya, hehe. Yaa, karena lolos GLN ini merupakan salah satu impian besar saya. Masya Allah.

Saking bahagianya, saya sampai bikin story di Instagram, mulai dari mau berangkat ke stasiun, sampai pulang lagi ke rumah beberapa hari kemudian! Dan ternyata, nggak cuma saya yang begitu. Banyak teman penulis yang melakukan hal sama, hihi. 

Begitulah, namanya juga perhelatan nasional idaman para penulis buku anak. Wajar ya kalau pada euforia. Maafkan wkwk.

Saya berangkat tengah malam dengan KA Sembrani tujuan Gambir. Sampai Gambir subuh. Langsung ketemuan dengan rombongan penulis dari arah timur. Beberapa sudah ketemu di pertemuan Pusbuk di Bandung. Tapi ada juga yang baru ketemu setelah tahunan berteman di Facebook, lho.

Ketemuan di Stasiun Gambir.
Terharu dan senang bangeet.

Aduuh, nggak bisa diceritakan deh gimana harunya saya akhirnya ketemu Mbak Eni Shabrina WS, penulis keren yang selalu puitis dan dalemm karyanya. Saya penggemar Mbak En. Kami sudah 10 tahun lebih temanan di sosmed. Huhuu, pengen nangiis. 

Ada juga Mbak Widya Ross, penulis muda, cantik, dan cetarr dari Lumajang. Biarpun masih muda, Mbak Widya ini salah satu penulis yang saya kagumi sejak duluu kala. Saya baru belajar nulis, karya Mbak Widya sudah wara-wiri di media nasional.

Daaan masih banyaak lagi. Ada 64 penulis yang berkumpul dalam acara GLN ini, dari berbagai daerah. Mulai dari Medan sampai Papua. Ada yang baru lahiran SC, ada juga yang memboyong bayi lucunya (ini teman sekamar saya).

Oya, salah satu yang bikin terharu lagi, ternyata nggak sedikit teman baru yang ngenalin saya. Mereka bilang sudah baca dan suka buku-buku saya. Ada pula beberapa teman yang pernah ikut kelas menulis saya. Masya Allah. Priceless banget.

Momen seperti ini yang menjadikan acara GLN selalu dirindukan. 


Belajar Lagi di GLN
Salah satu sesi belajar di GLN.
Seru, santai, tapi tetap serius.

Acara utama pertemuan penulis GLN adalah pemberian materi dan presentasi karya. Materi diberikan di dua hari pertama. Pematerinya para dewan juri yang menilai naskah GLN.

Ada Nibu Dewi Utama Fayza - pegiat literasi usia dini dan pendiri sekolah Kampong Rama-rama, Ibu Puteri Asmarini - ahli bahasa dari Badan Bahasa, Ibu Riama Maslan Sihombing - dosen FSRD ITB, dan Kang Benny Rhamdani - penulis, editor, dan mentor. Mantap banget kan juri dan narsumnya. 

Nibu Dewi dalam materinya "Perspektif Pedagogi dalam Penulisan Cerita Jenjang Pembaca Dini dan Pembaca Awal" menekankan bahwa ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menulis cerita anak untuk para pembaca muda ini. Buku anak yang baik akan menggerakkan anak, mulai dari hati, pemikiran, sampai motoriknya.

Ibu Puteri Asmarini membawakan materi "Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Cerita Anak Jenjang Pembaca Dini dan Pembaca Awal". Menurut Bu Puteri, cerita anak tetap harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi bukan berarti kaku.

Ibu Riama Maslan Sihombing, dengan sangat atraktif membawakan materi "Kekuatan Ilustrasi dalam Buku Cerita Anak Pembaca Dini dan Pembaca Awal". Tak hanya memaparkan, Bu Riama juga mengajak kami melihat keindahan ilustrasi dari berbagai buku anak pilihan.
Bersama Bhai Benny Rhamdani,
mentor sekaligus content creator.

Ibu Riama Maslan, mentor dan dosen
yang cantik dan asyik.

Last not but least, ada Kang Benny Rhamdani, salah satu penulis cerita anak keren Indonesia. Dalam materi "Merangkai Ide Cerita Anak Pembaca Dini dan Pembaca Awal", Kang Benny mengajak para penulis untuk kembali me-refresh ilmu dan wawasan tentang kepenulisan. 


Sesi Presentasi

Hari kedua di malam harinya, sesi presentasi dimulai. Peserta dibagi dalam 2 kelas berdasarkan abjad. Saya di kelas A, dengan mentor Nini Dewi dan Ibu Puteri.

Oya, pagi hari sebelum pertemuan dimulai, kami sudah harus mengirimkan story board lengkap pada panitia. Jadi berupa sketsa rapi dan teks. Storyboard ini dikerjakan oleh ilustrator sejak tanggal pengumuman penulis terpilih keluar. Sekitar hampir sebulanan deadline-nya.

Saya saat mempresentasikan naskah.

Satu per satu peserta maju untuk membacakan karya berupa storyboard. Saya baru tahu, ternyata ada kritik dan saran di sesi ini, bahkan untuk ilustasinya. Juri juga ada spill hal-hal yang jadi pertimbangan sebuah karya dipilih/tidak.

Saya kebagian presentasi di besok paginya. Setelah semalam mules nunggu giliran, akhirnya saat maju saya malah sudah nothing to loose. Nggak grogi sama sekali. Saya pikir toh nanti akan dapat masukan dari mentor dan teman-teman, bukan akan digojlok, kan? 

Hanya jujur, saya ngarep bisa minim revisi, karena kasihan ilustator jika (banyak) revisi. Alhamdulillaah, doa saya terkabul. Storyboard saya tanpa revisi, hanya diminta ganti judul! Yeeiii! 

Menurut juri/mentor, cerita saya kaya rasa. Anak-anak butuh cerita yang kaya rasa. Masya Allah.
Salah satu halaman dalam cerita saya.
Ilustrasi oleh Mbak Nelly @takinells.


Acara utama lainnya setiap pertemuan penulis tentu saja foto-foto! Hehe. Setiap ada kesempatan, kami siap berpose. Kapan lagi lho bisa ketemuan dengan banyak teman penulis keren, jadi foto is a must!

Demikianlah, cerita agak panjang dari keseruan pertemuan penulis terpilih GLN 2023. Saat ini, semua karya lengkap sudah terkumpul di panitia. Semoga lancar prosesnya sampai ke tangan pembaca cilik.

Dan semoga tahun depan, saya berkesempatan ikut lagi dan ada rezeki untuk jadi salah satu penulis GLN kembali. Aamiin ya rabbal aalamiin.

Sesi foto lengkap mentor dan penulis.

Sore sebelum balik ke kamar, 
foto-foto duluu.

Malam terakhir sebelum berpisah,
merusuh dulu dengan heboh fototoan. Hehe.

Kamar yang jarang dipakai
karena banyakan acara di ruang meeting dan restoran wkwkw.

Pokoknya foto terus. 😂

Alhamdulillaah makanannya enak-enak.
Nggak sempat lapar.


Jadi seleb dulu, dimintai tanda tangan 😁

Cerita dan foto lainnya bisa dikepoin di akun Facebook Lia Herliana atau Instagram @lia_herliana2015 yaa. 

Tengkyuu.








You Might Also Like

0 komentar