Berburu Merapi di Ketep Pass
Oktober 20, 2018
Libur belum berakhir. Emak Penulis masih kepengin ngajak
anak-anak jalan ke mana, gitu. Mumpung masih di sekitar Kabupaten Semarang
(yang konon banyak tempat wisata keren), mumpung pak sopirnya mau dipaksa, dan
mumpung masih ada dana yang tampaknya bisa dipaksakan. :D
Jadi, saya browsing tempat asyik di sekitar rumah nininya
anak-anak. Lalu langsung jatuh cinta at the first sight, pada lokasi yang
bernama KETEP PASS. Kayaknya nggak begitu jauh, pemandangannya bagus, dan cocok
buat wisata edukasi.
Yak, di Ketep Pass, kita bisa menyaksikan salah satu ciptaan
Allah SWT yang fenomenal: gunung Merapi dan Merbabu yang berdampingan! Selain
itu, ada Ketep Volcano Center dan Volcano Theathre. Wis, cucok banget ini.
Jadi, mari kita kemon!
Lokasi dan Kondisi
Jalan
Secara administratif, Ketep Pass masuk dalam wilayah
Kabupaten Magelang. Tepatnya di atas bukit Sawangan, pada ketinggian 1.500 dpl.
Menurut Wikipedia, bukit Sawangan ini diapit gunung Merapi dan Merbabu, dan
dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit-bukit lain. So keren!
Ketep Pass bisa diakses melalui banyak rute, di antaranya
dari Salatiga. Kami dari arah Banyubiru/Ambarawa, lalu belok kanan masuk jalan
lingkar Salatiga. Nanti akan ada papan petunjuk jalan, ambil arah Kopeng di
sebelah kanan jalan.
Maka dimulailah jalan menanjak.
Naik turun, nanjak, belok. Pastikan kendaraan kalian sehat,
rem oke, dan sopir terampil, ya. Sebab jalannya kecil dan cukup menantang. Yah
11-12 sama ke Gedong Songo, lah.
Setelah melewati Taman Wisata Kopeng, masih teruus sampai
sebuah pasar (lupa namanya, saking curious
dan tegang takut nyasar – no signal *sigh),
belok kiri. Jalannya lebih sempit dan curam. Ada beberapa jembatan yang sedang
dalam perbaikan, dan kelokan yang agak patah.
Sabar ya, Pir! :D
Di Perjalanan, Ada
Apa Saja?
Yang jelas, hawanya sejuk. Kiri kanan hutan dan gunung-bukit
berselang seling. Kebun sayuran, beberapa kampung, hotel, dan warung makan.
Kami juga melewati spot-spot selfie. Mulai dari yang
sederhana, semacam gardu pandang bambu, kebun bunga matahari, sampai yang
ter-hitz tiada tara: Top Selfie Pinus Kragilan. Kami nggak mampir, sih, karena
takut kesiangan.
Dekat Ketep, ada desa Banyuroto yang terkenal dengan wisata
petik sendiri stwarberry di kebunnya.
Sayang, kayaknya saat itu lagi belum berbuah strawberry-nya. Mungkin sudah ludes pada awal libur Lebaran
kemarin.
Di Ketep Pass
Merapi yang tertutup kabut. Hiks. |
Alhamdulillaah, sampai juga akhirnya. Di pelataran parkir,
langsung terpampang gunung Merapi di kejauhan. Qadarullah, belum rezeki kami
menikmati Merapi Merbabu secara sempurna. Kabut turun menyelimuti separuh
gunung. Namun, aura gagah dan misteriusnya tetap terasa.
Di pelataran parkir, juga terdapat musholla yang cukup luas,
toilet bersih (yang sayangnya hanya berfungsi satu), dan warung-warung. Di
bawah juga berjejer rapi banyak warung. Jagung manis bakar dihargai 5 ribuan,
sedangkan mendoan 5 ribuan isi 6 potong. Lumayan, ehehe.
Mushola dan toilet di area parkir. Di sebelahnya, pintu masuk Volcano Center. |
Ketep Volcano Center
Merupakan musem kegunungapian, khususnya Merapi. Pintu masuknya seperti lorong. Ada rekaman suara yang terus menjelaskan tentang Merapi. Foto-foto letusan Merapi dari masa ke masa, ditata di sepanjang dinding.
Contoh bebatuan yang ada di Merapi |
Apa ini namanya, ya? |
Dipajang juga koleksi batu-batuan gunung api beserta
penjelasannya. Sebetulnya, ada semacam komputer interaktif, tapi ... rusak.
Yang menarik adalah miniatur Merapi di tengah ruangan,
dilingkari jalan setapak menanjak menuju pelataran Panca Arga. Sebetulnya,
minatur ini dilengkapi simulasi sebaran lahar, awan panas, dll secara
komputerisasi, tapi sayang ... rusak juga. L
Replika gunung Merapi |
Pelataran Panca Arga
Alias pelataran lima gunung. Jika cuaca cerah, kita bisa
melihat 5 gunung dari tempat tertinggi di Ketep Pass. Tersedia 2 gardu pandang
yang (dulu) dilengkapi teropong. Rupanya, entah sejak kapan teropongnya nggak
ada lagi. Ih ... padahal ini gardu pandang ini salah satu yang bikin saya
pengen ke sana. Sebel juga, ya.
Memang sih, ada mas-mas penjaja teropong (binokular) sewaan.
Tapi, kurang mantap kayaknya. Dan, anu ... agak beraroma gitu, kurang higienis.
:D
Ketep Volcano
Theathre
Nah, ini daya pikat Ketep Pass juga. Tempatnya di area Panca
Arga. Tapi kok saya nggak lihat bentuk fasadnya seperti di internet, ya? Apa
saya masuknya dari pintu belakang? Entahlah.
Untuk weekdays,
film bisa diputar jika penonton minimal 5 orang/5 tiket. Ruangnya cukup luas,
dengan sound yang oke. Meski kualitas gambar filmnya kurang bagus, lumayanlah.
Kita bisa menyaksikan dahsyatnya letusan Merapi tahun 2010 silam.
Harga tiket pertunjukan |
Film ini sukses membuat diri ini mengingat betapa kecilnya kita di hadapan Allah SWT. Sepanjang pertunjukan, saya dan suami bergantian menerangkan apa yang ada di layar. Maklum, filmnya asli bikin merinding. Seram, Suara letusan gunung juga menggelegar. Tidak direkomendasikan untuk anak di bawah umur.
Di luar kekurangan yang ada, kami senang di Ketep Pass. Alhamdulillaah. Rekomended, deh! Apalagi kalau cuaca cerah, pasti lebih juoss! Jadi, kapan
kalian mau ke sana?
Tiket
Tiket masuk terusan (area Ketep Pass dan Ketep Volcano
Center): 10 ribu
Tiket Ketep Volcano Theathre: 9 ribu
Sewa Teropong: 5 ribu
Waktu Terbaik: musim kemarau (Juli – Agustus).
8 komentar
Sebelum berkunjung berarti liat2 cuaca dulu ya mba biar maksimal sightseeing nya. Hehe
BalasHapusBetul, Mbak Lulu. Tapi namanya cuaca kadang nggak bisa diprediksi, ya. Terima kasih sudah mampir. :)
HapusKetep memang apiik. Tapi udah lama banget ke sananya, tahun 2004 an pasti udah ada perubahan sekarang.
BalasHapusMungkin perubahannya berupa fasilitas yang bertambah sekaligus rusak. Hiks. Swedih.
HapusIni kalau salah timing nyesel banget ya Mba.
BalasHapusBtw aku orang Wonosobo belum pernah ke Ketep, padahal kan deket�� tapi sekarang jadi jauh
Iyaa, kadung naik turun sampe sana, eeh kabut. Ya mau gimana lagi, hihi. Makasih sudah mampir, yaa.
HapusPengen bgt deh ke sini. Masih lama dong ya nunggu waktu yg pas
BalasHapusMemang sebaiknya waktu kemarau, Mbak. Suwun sudah mampir, yaa.
Hapus